Cerita Kami



Sosok yang ingin aku ceritakan ini, berawal dari sebuah nama asing yang baru ku kenal. Pertama kali bertemu dengannya, aku berperan sebagai orang asing yang baru hadir menyapanya. Sekarang pun, aku juga tidak menyangka akan mengenal sosoknya, bahkan akan selalu hafal dengan segala tentangnya. Makanan favorit, tempat favorit, kopi favorit, buku favorit, sudah kulewatkan bersamanya dan kalian tahu? Aku bahkan bisa menebak perasaannya yang sedang kalut, rasa bimbangnya, hingga cara menahan amarahnya hanya dengan beberapa minggu kenal dengan nama asing itu. Aku mengerti, kalian akan mengatakan padaku bahwa pertemuan dengan nama asing itu selayaknya mengenal orang baru, seperti perkenalan dua orang asing yang menjadi teman. Aku tidak mengelak, kalian benar. Sosok dengan nama asing itu seperti selayaknya orang baru yang menjadi teman keseharianku. Tiap menit kami habiskan berbincang, mulai dari sastra, filsafat atau topik keseharian yang sedang hangat untuk dibahas. Lalu datanglah pengingat bernama jam, yang mulai memberi irama keselarasan diantara kami,sekaligus tanda berpisah untuk sementara. Kemudian, pada denting selanjutnya, terjadi pertemuan yang menjadi kesan menyenangkan diantara kami; kesan pertemanan yang hangat. 

Komentar